Senin, 29 Maret 2010

Bisnis Internet Service Provider

· PENGERTIAN ISP (Internet Service Provide)

Penyelenggara Jasa Internet (PJI). Dalam Bahasa Inggris : Internet Service Provider (ISP) adalah perusahaan atau badan yang menyelenggarakan jasa sambungan internet dan jasa lainnya yang berhubungan. Kebanyakan perusahaan telepon merupakan penyelenggara jasa internet. Mereka menyediakan jasa seperti hubungan ke internet, pendaftaran nama domain, dan hosting.


ISP ini mempunyai jaringan baik secara domestik maupun internasional sehingga pelanggan atau pengguna dari sambungan yang disediakan oleh ISP dapat terhubung ke jaringan internet global. Jaringan di sini berupa media transmisi yang dapat mengalirkan data yang dapat berupa kabel (modem,sewa kabel, dan jalur lebar), radio, maupun VSAT.

Biasanya, ISP menerapkan biaya bulanan kepada pelanggan. Hubungan ini biasanya dibagi menjadi dua kategori:

* modem ("dial-up")
* jalur lebar.

Hubungan dial-up sekarang ini banyak ditawarkan secara gratis atau dengan harga murah dan membutuhkan penggunaan kabel telepon biasa.


Hubungan jalur lebar dapat berupa ISDN, non-kabel, kabel modem, DSL, Internet satelit. Broadband dibanding modem memiliki kecepatan yang jauh lebih cepat dan selalu "on", namun lebih mahal.


· BISNIS ISP (Internet service provider)

Ini adalah bisnis ISP yang telah ada dan berkembang di Indonesia :

3GNet → http://www.3g-net.net/
ATS-COM NET → http://www.ats-com.net/
AudiaNet → http://www.audia.net.id/
BENINGNET → http://www.beningnet.com/
BiGnet → http://www.big.net.id/
BITNET → http://www.bit.net.id/
BIZNET → http://www.biz.net.id/
BUMINET → http://www.bumi.net.id/
CABINET → http://www.cabi.net.id/
CBN → http://www.cbn.net.id/
CENTRIN → http://www.centrin.net.id/
CENTROTECH → http://www.centrotech.net/
Central Online (CLINE) → http://www.cline.net.id/
Channel-11.Net → http://www.cakralintas.net.id/
CROSS NETWORK INDONESIA → http://www.cross.net.id/
CYBERNET → http://www.cyber-isp.net/
CyberAkses → http://www.cyberakses.net.id/
DigiNet → http://digi.net.id/
DNET → http://www.dnet.net.id/
ELGANET → http://www.elga.net.id/
ELNUSNET → http://www.elnus.net.id/
ERESHA.NET.ID → http://www.eresha.net.id/
FIRST MEDIA → http://www.firstmedia.com/
GIGA.NET.ID → http://www.giga.net.id/
GLOBALPORT → http://www.globalport.net.id/
IPTK - EZ.Net → http://www.ez.net.id/
IDOLA → http://www.idola.net.id/
HYPERNET → http://www.hyper.net.id/index.html
IndikaNet → http://indika.net.id/
INDONET → http://www.indo.net.id/
INDOSAT → http://www.indosat.net.id/
INDOTRANSDATA → http://www.indotransdata.net/
JALAWAVE → http://www.jalawave.net.id/
JAPnet → http://jap.co.id/
JASATEL → http://www.jasatel.net.id/
JETCOMS → http://www.jetcoms.net/
LINKNET → http://www.link.net.id/
MAXINDO → http://www.maxindo.net/
MEGANET → http://www.mega.net.id/
MELSA → http://www.melsa.net.id/
MITRANET → http://www.mitra.net.id/
MNET → http://www.mnet.net.id/
ORION → http://www.orion.net.id/
PRIM@NET → http://www.kti-telco.com/
NetPlus Technology → http://www.netplustechnology.com/
Pes@tNet → http://www.pesat.net.id/
PACIFICNET → http://www.pacific.net.id/
POWERNET → http://www.power.net.id/
QUASAR → http://www.quasar.net.id/
RADNET → http://www.rad.net.id/
RAJASA → http://www.rajasa.co.id/
SIMAYA → http://www.simaya.net.id/
Sistelindo → http://www.u.net.id/
Speedy → http://www.telkomspeedy.com/
TELKOMNET → http://www.telkom.net/
UBNET → http://www.ub.net.id/
UIINET → http://www.uii.net.id/
UNINET → http://www.uni.net.id/
VIPNET → http://www.vip.net.id/
VISIONNET → http://www.vision.net.id/
WASANTARA → http://www.wasantara.net.id/
LINTASWAVE → http://www.lintaswave.net.id/
SMARTLINK GLOBAL MEDIA → http://www.smartlinkgm.com/
FIRSTMEDIA → http://www.firstmedia.com/
TELEMEDIA NUSANTARA → http://www.telenusa.net/
TABINA NETWORK → http://www.tabinanetwork.com/
KOETARADJA NET → http://www.koetaradja.net/
TE NET → http://www.te.net.id/
BLUELINE → http://www.blueline.co.id/
M-WIFO → http://www.m-wifo.com/

· MEMBANGUN BISNIS ISP (Internet Service Provider)

Dimulai pada dekade 90-an perkembangan Internet semakin berkembang pesat, di Indonesia sendiri bisnis Internet mulai dikenal sekitar tahun 95-an yang diawali dengan munculnya Internet Service Provider yang menyediakan akses ke Internet dengan bandwidth berkisar antara 14.4 kbps hingga 28.8 kbps. Hingga akhir tahun 1999 daftar ISP di Indonesia baik yang sudah beroperasi maupun belum beroperasi sekitar 55 ISP, tapi saat ini di tahun 2001 ini jumlah ISP secara keseluruhan yang tercatat di Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) sudah menginjak angka 155 ISP. Bisnis ISP memilik prospek yang bagus. Saat ini semua bisnis yang berbasis Internet tidak akan berkembang apabila infastruktur dan koneksi ke Internet tidak dibangun terlebih dahulu, berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), saat ini data pelanggan beberapa ISP adalah sebagai berikut:

Data Pelanggan ISP

LinkNet : 100.000 pelanggan
TelkomNet : 100.000 pelanggan
IndosatNet : 41.000 pelanggan
CBN : 35.000 pelanggan
IndoNet : 15.000 pelanggan (untuk daerah Jakarta saja)
RadNet : di atas 20.000 pelanggan
Centrin : di atas 20.000 pelanggan
Dnet : di atas 10.000 pelanggan
MegaNet : di atas 10.000 pelanggan
Idola : 4000 pelanggan (mayoritas pelanggan adalah perusahaan)

Data APJII tahun 2000 – 2001

Di bawah ini merupakan prosedur untuk membangun Internet Service Provider:

  1. Mengajukan proposal dengan dilampiri Akte Perusahaan, SIUP, NPWP, dan dokumen-dokumen penunjang lainnya ke :

Departemen Perhubungan

Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi

Jl. Medan Merdeka Barat 17

Jakarta 10110

Proposal yang dibuat memuat bisnis Plan dari ISP yang akan dibangun, yang di dalamnya memuat tentang garis besar arah bisnis yang ingin dibangun, aspek-aspek teknis yang menunjang ISP, aspek marketing, aspek keuangan, struktur organisasi, serta jadwal pelaksanaan dari perusahaan tersebut. Untuk aspek-aspek teknis yang menunjang ISP, memuat mengenai perangkat yang akan digunakan, misalnya: server yang digunakan, jumlah Remote Access Server, lokasi POP (Point of Presence), besarnya bandwidth, nama upstream provider, termasuk pula gambar network plan yang akan dibangun dan lain sebagainya. Aspek marketing sendiri berisi mengenai jenis-jenis service yang diberikan misalnya dial-up, leased line, co-location, data center, dan lain sebagainya. Sedangkan mengenai aspek keuangan memuat rencana anggaran untuk pendirian serta operasional ISP ini. Untuk struktur organisasi berisi penjelasan mengenai struktur organisasi perusahaan tersebut yang menunjang bisnis ISP ini, kemudian untuk jadwal pelaksanaan sendiri memuat rencana pendirian ISP ini termasuk pula mengenai jadwal operasional ISP tersebut.

Pada tabel di bawah merupakan daftar harga bandwidth untuk koneksi ke Internet dari beberapa upstream provider (dimana harga ini sewaktu-waktu bisa berubah):

No

Penyedia Bandwidth

Biaya Instalasi

Harga Bandwidth

1

Indosatnet

Rp. 2.500.000,-

64 Kbps: Rp. 4.700.000,-

128 Kbps: Rp. 8.000.000,-

192 Kbps: Rp. 10.500.000,-

256 Kbps: Rp. 13.500.000,-

384 Kbps: Rp. 18.500.000,-

512 Kbps: Rp. 24.200.000,-

768 Kbps: Rp. 33.600.000,-

1024 Kbps: Rp. 44.400.000,-

1536 Kbps: Rp. 65.900.000,-

2048 Kbps: Rp. 82.100.000,-

2

Pesatnet

Rp. 2.000.000,-

64 Kbps: Rp. 4.500.000,-

128 Kbps: Rp. 5.750.000,-

256 Kbps: Rp. 8.250.000,-

384 Kbps: Rp. 11.250.000,-

512 Kbps: Rp. 14.250.000,-

1024 Kbps: Rp. 28.000.000,-

3

Satelindo

$ 500

64 Kbps: $ 4.500,-

128 Kbps: $ 5.750,-

256 Kbps: $ 8.250,-

512 Kbps: $ 13.600,-

1024 Kbps: $ 18.000,-

2048 Kbps: $ 27.000,-

4

CBN

Rp. 2.000.000,-

64 Kbps: Rp. 4.000.000,-

128 Kbps: Rp. 7.000.000,-

256 Kbps: Rp. 13.000.000,-

512 Kbps: Rp. 24.000.000,-

1024 Kbps: Rp. 46.000.000,-

5

Linknet

Rp. 500.000,-

64 Kbps: Rp. 3.500.000,-

128 Kbps: Rp. 5.500.000,-

256 Kbps: Rp. 10.500.000,-

512 Kbps: Rp. 19.500.000,-

1024 Kbps: Rp. 37.000.000,-

6

Dwi Tunggal Putra

$ 200

64 Kbps: $ 1.350,-

128 Kbps: $ 1.800,-

256 Kbps: $ 2.500,-

384 Kbps: $ 3.400,-

512 Kbps: $ 4.200,-

768 Kbps: $ 5.750,-

1024 Kbps: $ 7.500,-

2048 Kbps: $ 14.000,-

7

Circlecom

Rp. 3.500.000,-

64 Kbps: Rp. 2.500.000,-

64 Kbps: Rp. 4.000.000,-

128 Kbps: Rp. 5.000.000,-

128 Kbps: Rp. 7.000.000,-

256 Kbps: Rp. 8.500.000,-

256 Kbps: Rp. 10.000.000,-

512 Kbps: Rp. 18.500.000,-

512 Kbps: Rp. 20.000.000,-

8

Indonet

Rp. 2.000.000,-

64 Kbps: $ 448,-

64 Kbps: $ 349,-

64 Kbps: $ 206,-

64 Kbps: $ 111,-

128 Kbps: $ 896,-

128 Kbps: $ 697,-

128 Kbps: $ 411,-

128 Kbps: $ 221,-

256 Kbps: $ 1.702,-

256 Kbps: $ 1.325,-

256 Kbps: $ 780,-

256 Kbps: $ 420,-

512 Kbps: $ 3.226,-

512 Kbps: $ 2.509,-

512 Kbps: $ 1.479,-

512 Kbps: $ 796,-

1024 Kbps: $ 6.094,-

1024 Kbps: $ 4.739,-

1024 Kbps: $ 2.793,-

1024 Kbps: $ 1.503,-

Sumber: IDC Indonesia

Catatan:

Harga diatas hanya sebagai acuan saja, untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi masing-masing penyedia bandwidth.

Apabila anda berniat untuk memasang POP (Point of Presence) di daerah-daerah, misalnya di Bandung, Cirebon, Surabaya, dan lain sebagainya maka anda bisa menggunakan fasilitas Jaringan Multiservice (JAMUS) dari Telkom. Pada tabel di bawah merupakan daftar harga JAMUS melalui Telkom, dimana harga tersebut hanya sebagai acuan saja, untuk informasi lebih lanjut sebaiknya anda langsung menghubungi dengan pihak Telkom.

Tabel Jaringan Multiservice (JAMUS) via Telkom

NO

TUJUAN

ZONA

KECEPATAN

64 Kbps

128 Kbps

1

JAKARTA – BANDUNG

II

Rp.

4.162.900

Rp.

6.868.000

2

JAKARTA – CIREBON

II

Rp.

4.162.900

Rp.

6.868.000

3

JAKARTA – SEMARANG

IV

Rp.

5.455.850

Rp.

9.002.200

4

JAKARTA – YOGYAKARTA

IV

Rp.

5.455.850

Rp.

9.002.200

5

JAKARTA – SOLO

IV

Rp.

5.455.850

Rp.

9.002.200

6

JAKARTA – SURABAYA

V

Rp.

6.762.100

Rp.

11.157.750

7

JAKARTA – DENPASAR

V

Rp.

6.762.100

Rp.

11.157.750

8

JAKARTA – BATAM

V

Rp.

6.762.100

Rp.

11.157.750

9

JAKARTA – MEDAN

VI

Rp.

8.367.600

Rp.

13.806.350

10

JAKARTA – UJUNG PANDANG

VI

Rp.

8.367.600

Rp.

13.806.350

11

JAKARTA – MANADO

VI

Rp.

8.367.600

Rp.

13.806.350

  • Semua harga diatas ini belum termasuk PPn 10 %.
  • Biaya untuk Pemasangan Baru / Installation Charge sebesar Rp. 900.000/Link/satu tempat.
  • Biaya ini belum termasuk Penyewaan Modem sebesar Rp. 908.800/bulan untuk 2 unit.

Sedangkan apabila anda menginginkan koneksi ke Indonesia Internet Exchange (IIX) menggunakan leased line. Pada tabel di bawah merupakan tarif leased line yang bisa menjadi acuan bagi anda untuk menyusun anggaran pada proposal pengajuan ijin ISP ke Dirjen Postel.

Tabel tarif Leased Line

Speed

Swasta

Pemerintah/ABRI

Operator

9,6

380,000

190,000

273,600

14,4

500,000

250,000

360,000

19,2

600,000

300,000

432,000

38

950,000

475,000

684,000

64

1,350,000

675,000

972,000

128

2,130,000

1,065,000

1,533,600

192

2,800,000

1,400,000

2,016,000

256

3,400,000

1,700,000

2,448,000

512

5,400,000

2,700,000

3,888,000

1024

8,500,000

4,250,000

6,120,000

1544

11,200,000

5,600,000

8,064,000

2048

13,500,000

6,750,000

9,720,000

34 M

88,134,000

43,067,000

62,016,300

140 M

172,268,000

88,134,000

124,032,600

Instalasi : Rp. 1.800.000,- / pair.

Belum termasuk perangkat modem.

Informasi LC-data 568-7000, 565-2000.

Sumber: PT. Arfi Interaksi

Catatan:

Harga diatas hanya sebagai acuan saja, untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi perusahaan di atas.

Pada gambar di bawah merupakan contoh gambar network plan dari ISP yang bisa anda lampirkan pada proposal permohonan Ijin ISP kepada Dirjen Postel.

Contoh Gambar Network Plan (internet-raya.jpg)

Apabila seluruh persyaratan telah terpenuhi dan tidak ada masalah baik di bidang Teknis maupun di bidang Administrasi, maka pihak Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi akan segera mengeluarkan surat ijin Prinsip yang diterbitkan dalam rangka memberi kesempatan kepada perusahaan yang bersangkutan untuk melakukan pembangunan sarana dan prasarana serta persiapan lainnya yang diperlukan untuk penyelenggaraan jasa Internet dan berlaku untuk masa 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal diterbitkan., dan apabila pembangunan telah selesai dan siap beroperasi maka perusahaan yang bersangkutan harus mengajukan permohonan uji laik operasi serta menyampaikan laporan lengkap kepada Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi untuk mendapatkan surat ijin penyelenggaraan.

1. Mendaftar ke Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII),dengan alamat:

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)

Gedung Elektrindo Lantai 7

Jl. Kuningan Barat No. 8, Jakarta Selatan (12710)

Kegunaan mendaftar pada APJII adalah, diantaranya adalah sbb:

- Mendapatkan allokasi IP address, dan mendapatkan IP address dengan biaya yang lebih murah dibandingkan mendaftar langsung ke Asia Pacific Network Information Center (APNIC)

- Memperoleh fasilitas layaknya anggota APNIC secara langsung (direct member), misalnya dapat mengikuti training yang diselenggarakan oleh APNIC.

- Memperoleh koneksi ke Indonesia Internet Exchange (IIX).

Meskipun demikian, anda bisa langsung mendaftar di Asia Pacific Network Information Center (APNIC) sebagai anggota direct member APNIC, dimana keuntungan yang sangat mendasar sebagai anggota direct member ini dibandingkan ISP anda terdaftar melalui APJII adalah ISP anda mempunyai suara (vote) disetiap kegiatan / pemungutan suara yang diadakan oleh APNIC.

Bisnis ISP sebenarnya adalah bisnis yang bisa dibilang bisnis gampang-gampang sulit dan yang jelas butuh modal besar untuk melaksanakannya sehingga diperlukan penyusunan bisnis plan yang tepat, berikut ini sedikit tips dari kami mengenai bisnis ISP ini:

Lakukan market research untuk mendapatkan service apa yang saat ini sedang dibutuhkan masyarakat di bidang Internet paling tidak selama 3 – 5 tahun ke depan.

  1. Kalau bisa ciptakan produk Internet yang unik yang belum pernah ‘dimasuki’ oleh ISP-ISP lain.
  2. Sebaiknya lakukan spesialisasi produk, misalnya ISP anda hanya mengkhususkan diri pada corporate customer, dial-up, atau bisa saja ISP anda spesialisasi di bidang Data Center, Broadband, dan lain sebagainya.

· PERKEMBANGAN ISP di INDONESIA

Sejarah Perkembangan ISPSebelum Internet ada, ARPAnet (US Defense Advanced Research Projects Agency) atau Departemen Pertahanan Amerika pada tahun 1969 membuat jaringan komputer yang tersebar untuk menghindarkan terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan. Jadi bila satu bagian dari sambungan network terganggu dari serangan musuh, jalur yang melalui sambungan itu secara otomatis dipindahkan kesambungan lainnya. Setelah itu Internet digunakan oleh kalangan akademis (UCLA) untuk keperluan penelitian dan pengembangan teknologi. Dan baru setelah itu Pemerintah Amerika Serikat memberikan ijin ke arah komersial pada awal tahun 1990.Dimulai pada dekade 90-an perkembangan Internet semakin berkembang pesat, di Indonesia sendiri bisnis Internet mulai dikenal sekitar tahun 95-an yang diawali dengan munculnya Internet Service Provider yang menyediakan akses ke Internet dengan bandwidth berkisar antara 14.4 kbps hingga 28.8 kbps. Hingga akhir tahun 1999 daftar ISP di Indonesia baik yang sudah beroperasi maupun belum beroperasi sekitar 55 ISP, tapi saat ini di tahun 2001 ini jumlah ISP secara keseluruhan yang tercatat di Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) sudah menginjak angka 155 ISP. Bisnis ISP memilik prospek yang bagus. Saat ini semua bisnis yang berbasis Internet tidak akan berkembang apabila infastruktur dan koneksi ke Internet tidak dibangun terlebih dahulu, berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).ISP yang pertama kali di Indonesia ialah Ipteknet yang beroperasi penuh menjelang awal 1994. Di tahun 1994-an mulai beroperasi IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya. IndoNet merupakan ISP komersial pertama Indonesia pada waktu itu pihak POSTEL belum mengetahui tentang celah-celah bisnis Internet & masih sedikit sekali pengguna Internet di Indonesia. Seingat saya sambungan awal ke Internet dilakukan menggunakan dial-up oleh IndoNet, sebuah langkah yang cukup nekad barangkali. Lokasi IndoNet masih di daerah Rawamangun di kompleks dosen UI kebetulan ayah Sanjaya adalah dosen UI. Seperti kita ketahui bahwa perkembangan usaha bisnis Internet di Indonesia semakin marak dengan 60-an ISP yang memperoleh lisensi dari pemerintah. Asosiasi ISP (APJII) terbentuk di motori oleh Sanjaya cs di tahun 1998-an. Effisiensi sambungan antar ISP terus dilakukan dengan membangun beberapa Internet Exchange (IX) di Indosat, Telkom, APJII (IIX) & beberapa ISP lainnya yang saling exchange. APJII bahkan mulai melakukan manouver untuk memperbesar pangsa pasar Internet di Indonesia dengan melakukan program SMU2000 yang kemudian berkembang menjadi Sekolah2000.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar